KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Menyimak”.
Makalah
ini berisikan tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Menyimak yang akan kami
bahas secara lebih dalam, karena
selain kita perlu memahami dan mengerti apa
itu keterampilan menyimak, kita juga perlu mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keterampilan menyimak itu sendiri.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini
dari awal sampai
akhir. Semoga dari makalah
ini, kita dapat menambah pengetahuan mengenai
Faktor-faktoryang mempengaruhi Menyimak.
Singkawang,....Oktober 2013
Kelompok 7
KATA
PENGANTAR ...................................................................
i
DAFTAR
ISI ...................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN ...................................................................
1
a. Latar
Belakang ...................................................................
1
b. Rumusan
Masalah ...................................................................
1
c. Tujuan
Makalah ...................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN ...................................................................
3
A. PENGANTAR ...................................................................
3
B. FAKTOR
FISIK ...................................................................
3
C. FAKTOR
PSIKOLOGIS ...................................................................
4
D. FAKTOR
PENGALAMAN ...................................................................
5
E. FAKTOR
SIKAP ...................................................................
6
F. FAKTOR
MOTIVASI ...................................................................
6
G. FAKTOR
JENIS KELAMIN ...................................................................
7
H. FAKTOR
LINGKUNGAN ...................................................................
8
I. FAKTOR
PERANA DALAM MASYARAKAT..................................... 9
J. KEBIASAAN
JELEK DALAM MENYIMAK.........................................9
K. MENGAPA
ORANG TIDAK MENYIMAK............................................13
L. PERILAKU
JELEK DALAM MENYIMAK............................................14
M. KESALAH
PAHAMAN
...................................................................15
N. ANEKA
PERMASALAHAN MENYIMAK............................................16
BAB
III PENUTUP ...................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA
...................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keterampilan menyimak adalah proses
kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi atau pesan
dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran lisan. Keterampilan
menyimak tidak bias dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu
keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak
faktor yang memepengaruhi menyimak, diantaranya kebiasaan-kebiasaan jelek dalam
kegiatan menyimak, mengapa orang tidak menyimak, kebiasaan umum menyimak yang
baik perilaku menyimak yang jelek, salah paham dan aneka masalah dalam
menyimak, oleh karena itu di dalam makalah ini akan kami bahas secara lebih
dalam dan terperinci satu persatu faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
menyimak tersebut, sehingga dari makalah ini kita dapat menambah pengetahuan
kita mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja faktor yang mempengaruhi menyimak :
a.
Apa saja berbagai faktor yang dapat memengaruhi kegiatan menyimak?
b.
Apa saja kebiasaan jelek dalam menyimak?
c.
Mengapa orang tidak menyimak?
d.
Apa saja perilaku penyimak yang jelek?
e.
Mengapa bisa terjadi salah paham dalam menyimak?
f.
Apa saja aneka masalah dalam menyimak?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi menyimak :
a.Untuk mengetahui berbagai faktor yang
dapat memengaruhi kegiatan menyimak.
b.Untuk
mengetahui apa saja kebiasaan jelek menyimak.
c.Untuk
mengetahui mengapa orang tidak menyimak.
d.Untuk
mengetahui perilaku penyimak yang jelek.
e.Untuk
mengetahui mengapa bisa terjadi salah paham dalam menyimak.
f.Untuk
mengetahui aneka masalah dalam menyimak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGANTAR
Dalam bab ini
kita akan perbincangkan secar berturut-turut hal-hal yang menyangkutkan masalah
:
1)
Berbagi faktor
yang dapat memengaruhi kegiatan menyimak,
2)
Kebiasaan –
kebiasaan jelek dalam kegitan menyimak,
3)
Mengapa orang tidak
menyimak,
4)
Kebiasaan umum
menyimak yang baik,
5)
Perilaku
penyimak yang jelek,
6)
Salah paham,dan
7)
Aneka masalah
dalam menyimak
Faktor yang Memengaruhi Menyimak
Menurut tiga
pakar (Hunt; 1981 : 19-20), (Webb, 1975: 137-9), (logan, 1972: 49-50),
faktor-faktor pemengaruh menyimak dapat disimpulkan menjadi delapan. Yaitu :
B. FAKTOR FISIK
Kondisi fisik
seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan
serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Misalnya, ada orang yang sukar
sekali mendengar, dalam keadaan yang serupa itu, dia mungkin saja terganggu
serta dibingungkan oleh upaya yang dilakukannya untuk mendengar, atau dia
mungkin kehilangan ide-ide pokok seluruhnya.
Kondisi fisik yang menentukan dalam
menyimak, yaitu :
a.Kondisi fisiknya jauh di bawah
gizi normal
b.Sangat lelah
c. Mengidap suatu penyakit fisik
sehingga perhatiannya dangkal
Lingkungan fisik yang juga
menentukan dalam menyimak, yaitu :
a.Ruangan yang terlalu panas,
lembab atau pun terlalu dingin
b.Suara atau bunyi bising yang
menganggu dari jalan dan ruangan sebelah
c.Para
hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya sehingga mengganggu
orang yang sedang menyimak.
d.Siswa
yang membawa atau memegang benda yang berisik dan mengganggu, seperti kelereng
di dalam saku, handphone yang berbunyi, dan lain-lain.
Faktor fisik pembicara :
a.Pembicara membuat gerak-gerik
yang canggung di ruangan.
b.Suara
pembicara yang membisankan atau intonasi yang mendatar apalagi melengking.
c.Pengajian pembicara yang tidak
menarik.
Walau nampaknya
faktor-faktor fisik tersebut bersifat sepele namun pembicara atau pengajar
haruslah bijaksana dan banyak pengalaman agar selalu memperhatikan hal-hal
tersebut agar proses kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan yang telah
ditentukan, karena faktor fisik yang prima merupakan modal utama bagi penyimak.
C. FAKTOR PSIKOLOGIS
Selain faktor
fisik, faktor yang melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi atau faktor
psikologis juga mempengaruhi dalam kegiatan menyimak, yaitu sebagai berikut :
a.Prasangka
dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan
b.Keegosentrisan
(mementingkan diri sendiri), yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri
sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di
tanggapi dengan serius.
c.Kepicikan
atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak
terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap
apa yang disampaikan oleh pembicara.
d.
Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap
bahan simakan yang mungkin terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga
penyimak menjadi bosan, kemudian enggan untuk melanjutkan simakan.
e.Sikap
tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak ,
jika kita menyimak dengan sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam
menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang
sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah
melakukan simakan.
Dari faktor
psikologis di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada dua faktor psikologis yang
mempengaruhi menyimak, yaitu :
1)
Psikologis positif, maksudnya latar belakang hidup yang menyenangkan, yaitu
proses menyimak akan berjalan dengan baik jika suasana hati dan pikiran
penyimak dalam keadaan tenang dan menyenangkan. Juga Penentuan minat dan
pilihan. Yaitu proses menyimak akan berjalan dengan baik jika bahan yang akan
disimak oleh penyimak sesuai dengan minat dan pilihannya, jika bahan yang
disimak sesuai dengan pilihan maka penyimak akan dengan penuh kesungguhan dalam
menyimak, namun sebaliknya jika bahan simakan tidak sesuai atau bahkan
bertentangan dengan minat dan pilihan penyimak maka penyimak akan setengah-setengah
dan tidak serius dalam menyimak.
Kecerdasan emosional,
yaitu kemampuan yang baik pada penyimak untuk cepat dalam menanggapi, memahami,
dan merespon simakan. Faktor ini akan mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau
tidaknya dalam menyimak.
2)
Psikologis negatif, maksudnya memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan
menyimak seperti yang telah dijelaskan di atas.
D. FAKTOR PENGALAMAN
Sikap-sikap kita
merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan serta pengalaman kita sendiri, maka
dari itu pengalaman dari seorang pendidik sangat menentukan dalam menyimak,
seperti :
a.
Pertumbuhan dan perkembangan sikap mempengaruhi minat menyimak, yaitu jika kita
mempunyai minat terhadap sesuatu dan saat menyimak membahas tentang minat yang
kita gemari maka kita akan merasa senang untuk menyimaknya, misal hobby atau
minat terhadap sesuatu.
b.Sikap-sikap
yang antagonistik, sikap-sikap yang menentang, serta bermusuhan timbul dari
pengalaman yang tidak menyenangkan.
c.Kosa kata simak juga turut
mempengaruhi kualitas menyimak.
d.Makna
yang dipancarkan oleh kata-kata asing cenderung untuk mengurangi serta
menyingkirkan perhatian para siswa, karena ide-ide yang berada di luar
jangkauan pengertian serta pemahaman mereka.
E. FAKTOR SIKAP
Pada dasarnya
manusia hidup mempunyai du sikap utama mengenai segala hal,yaitu sikap menerima
dan sikap menolak.orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan
menguntungkan baginya,terapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik
dan tidak menguntungkan baginya.Banyak faktor sikap yang mempengaruhi kegiatan
menyimak yaitu sebagai berikut :
a.
Pokok-pokok pembicaraan yang kita setujui cenderung akan kita simak secara seksama
dan penuh perhatian.
b.Pembicara harus memilih topik
yang disenangi oleh para penyimak.
c.Pembicara
harus memahami sikap penyimak karena merupakan modal penting bagi pembicara
untuk menarik minat atau perhatian menyimak.
d.Penampilan
pembicara yang mengasyikkan dan mengagumkan, sehingga membentuk sikap positif
para siswa.
F. FAKTOR MOTIVASI
Motivasi
merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam kegiatan menyimak,motivasi
merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. berikut faktor
motivasi yang menentukan tersebut ;
a.Memiliki motivasi yang kuat dalam
mengerjakan sesuatu terutama menyimak
b.Melibatkan
system penilaian kita sendiri sehingga kita dapat memperoleh sesuatu yang
berharga dari isi pembicaraan itu dengan sendirinya kita akan bersemangat untuk
menyimaknya.
c.Penyimak
mengajukan pertanyaan “Apa dan apalagi yang dapat saya petik dari ceramah sang
pakar ini?” karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tepat dan sahih.
d.Penyimak
tidak yakin akan memperoleh sesuatu yang berharga dan berguna dari pembicaraan.
e.Penyimak
harus percaya bahwa penyimak mempunyai sifat kooperatif tenggang hati, dan
analitis sehingga kita menjadi penyimak yang baik dan unggul.
G. FAKTOR JENIS KELAMIN
Walaupun “
kepala sama bebulu “,jelas bahwa perhatian kita berbeda-beda.begitu pula
kebiasaan – kebiasaan menyimak kita dapat berbeda – beda satu sama lain.perbedaan
ini turut pula ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin.
Perbedaan
Gaya Menyimak
|
|
Pria
|
Wanita
|
Objektif
|
Subjektif
|
Aktif
|
Pasif
|
Keras
hati
|
Simpatik
|
Analisis
|
Difusif
|
Rasional
|
Sensitif
|
Tidak
mau mundur
|
Mudah
terpengaruh
|
Netral
|
Cenderung
memihak
|
Intrusif
|
Mudah
mengalah
|
Berdikari
|
Reseptif
|
Swasembada
|
Bergantung
|
Menguasai
emosi
|
Emosional
|
Dengan
pengetahuan sekadarnya mengenai perbedaan gaya menyimak pria dan wanita
ini,para guru dapat lebih bijaksana menghadapi para siswa putra dan siswi putri
dalam kegiatan menyimak dalam kelas,misalnya dalam pemilihan bahan dan cara
mengevaluasi keberhasilan keaktifan atau kegiatan menyimak itu.
G. FAKTOR LINGKUNGAN
a.
Lingkungan Fisik
Dalam
mempertimbangkan lingkungan fisik.ruangan kelas merupakan suatu faktor penting
dalam memotivasi kegiatan menyimak,hal ini penting untuk menaruh perhatian pada
masalah-masalah sarana-sarana akustik,agar para siswa dapat mendengar dan
menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan.
1)Di
dalam ruangan guru harus dapat mengatur dan menata letak meja dan kursi sedemikian
rupa sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak dan
disimak.
2)Sarana
kerja harus ditempatkan berdekatan satu dan lainnya sehingga para siswa dapat
berkomunikasi dengan baik bahkan harus dapat meningkatkan penyimakan yang baik.
3)Guru
harus berbicara dengan suara yang menyenangkan, memberikan pengarahan yang
jelas dan tepat lagi tegas.
4)Guru harus menampilkan kegiatan yang dapat
memotivasi atau mendorong anak didik untuk dapat dengan mudah mengganti peranan
mereka sebagai penyimak dan pembicara. Seperti, ikut dalam diskusi panel,
symposium, dan seminar.
b. Lingkungan Sosial
Guru
menciptakan suasana yang mendorong anak-anak untuk mengalami, mengekspresikan,
serta mengevaluasi ide-ide memang penting sekali diterapkan kalau keterampilan
berkomunikasi dan seni berbahasa dikembangkan dan berkembang, jadi nyatalah
suasana saat guru merencanakan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan
anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk meningkatkan
keterampilan berkomunikasi mereka memang sesuai dan sejalan dalam perencanaan
kurikulum secara keseluruhan.
I.
FAKTOR PERANA DALAM MASYARAKAT
Contoh faktor peranan dalam
menyimak :
a.Peranan sebagai guru dan pendidik
Ingin sekali
menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televise yang berhubungan
dengan masalah pendidikan dan pengajaran baik di tanah air maupun luar negeri.
b.Sebagai seorang berpendidikan
(mahasiswa)
Mahasiswa harus
dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian dibandingkan dengan karyawan
harian sebuah perusahaan.
c.Sebagai spesialis dan pakar dari
berbagai profesi seperti hakim, psikolog, antropolog, sosiolog, apoteker dan
lainnya.
Pasti akan haus
menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan mereka dengan profesi dan keahlian
mereka, yang dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka.
J.
KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK
1. Menyimak Lompat Tiga
Orang berbicara
mempergunakan kata-kata dengan kecepatan kira-kira 125 buah kata per menit dan
kebanyakan orang dapat berpikir dengan mudah dengan kecepatan empat kali dari
kecepatan berbicara tadi, dan ternyata hal ini amat susah sekali karena akan
memeperlambat kecepatan berpikir kita, sebab kita mempunyai kira-kira 400 kata
per menit untuk berpikir untuk menghadapi orang yang berbicara kepada kita.
Berikut ini adalah hal-hal yang
membantu penyimak agar dapat menghindari petualangan mental berpikir, seperti
pikiran kita di tempat lain atau tentang hal lain :
a.Mengetahui
terlebih dahulu apa yang harus dikatakan oleh pembicara, Tanya pada diri kita
sendiri “Apa yang hendak ditemukan oleh pembicara? Maksud apa yang hendak
dicapainya?”.
b.Merangkum
secara mental apa yang dikatakan dan tujuan yang telah dicapai oleh pembicara.
c.Mempertimbangkan
keterangan pembicara dengan jalan menanyakan secara mental, seperti fakta-fakta
yang dikemukakan.
d.Mendengarkan,
menyimak yang “tersirat”, seperti perubahan nada suara, gerak-gerik tangan dan
mimik mengandung makna tertentu.
2. Menyimak “Saya dapat
Fakta”
Ketika menjadi
penyimak yang baik, tentu kita akan menyimak ide-ide utama gagasan-gagasan
penting, fakta-fakta yang disodorkan, kemudian pertimbangkanlah satu terhadap
lainnya dan menyusun hubungannya satu sama lain, garaplah ide-ide bukan hanya
terbatas pada serangkaian fakta yang kebetulan dapat diingat saja.
3. Noda Ketulisan
Emosional
Demi kegiatan
menyimak yang lebih baik dan tepat guna perhatikanlah reaksi kita terhadap
kata-kata yang menimbulkan noda ketulisan emosional seperti seks, pelacur,
komunis, koruptor, tukang kredit, panti pijat, tuan tanah dan pembunuhan, dan
lain-lain, kata-kata seperti itu sebaiknya ditandai dan analisislah baik-baik
untuk lebih mendalam mengapa kata-kata tersebut mengganggu, penilaian dan
telaah yang seksama biasanya akan mencerminkan bahwa sebenarnya kata-kata
tersebut tidak akan mengganggu sama sekali.
4. Menyimak
Supersensitif
Ketika kita
telah mengembangkan pendapat atau prasangka yang mendalam, seorang yang
berbicara kepada kita mungkin tanpa disadari secara lisan akan menghina kita
dengan kata-kata yang menusuk hati, dan secara spontan kita akan menghentikan
simakan kita terhadapnya, kita mencoba menginterupsinya, merencanakan suatu
pertanyaan pelik yang memalukannya ataupun bantahan yang benar-benar menusuk
hatinya, oleh karena itu sebelum hal itu terjadi awasilah diri kita sendiri dan
selalulah simak baik-baik ujaran, cermah, kuliah, dan pidato orang tersebut,
setelah dia selesai berbicara barulah rencanakan pertanyaan-pertanyaan serta
bantahan yang akan dilontarkan kepadanya.
5. Menghindari
Penjelasan yang Sulit
Biasanya kita
menghindari penjelasan yang sulit dari suatu pembicaraan sehingga kegiatan
menyimak menjadi tidak efektif, oleh karena itu simaklah baik-baik diskusi
mengenai subjek yang menuntut upaya untuk memahami dan mengerti makna seperti komentar-komentar
di suatu diskusi panel, karena masalah bukan untuk dihindari tapi untuk
dipecahkan atau diselesaikan.
6. Menolak secara
Gegabah suatu Subjek sebagai Sesuatu yang Tidak Menarik
Adakalanya
ketika pembicara membicarakan hal atau sesuatu yang tidak menarik, kita pasti
akan menutup diri, menjauhkan perhatian dari ujarannya, dan membiarkan pikiran
kita berkelana ke topik-topik yang lebih menyenangkan. berikut adalah cara
untuk memperbaiki kebiasaan jelek dalam menyimak tersebut:
a.Mengadakan
suatu rancangan atau pendekatan egois, mengingat kepentingan sendiri.
b.Walaupun
subjek tidak menarik perhatian namun jangan dilupakan bahwa subjek tersebut
memiliki ide baik yang hendak disajikannya.
c.Hargailah dan manfaatkanlah
ide-ide apa saja yang disumbangkan pembicara.
7. Mengkritik Cara dan
Gaya Fisik Pembicara
Terkadang kita
terlalu sibuk mengkritik gaya dan fisik si pembicara sehingga kita lupa untuk
menyimak pembicaraannya, jika kita termasuk dalam orang atau tipe yang suka
mengkritik secara mental pakaian orang ataupun nada suaranya, sebaiknya tunggu
sampai orang tersebut selesai berbicara agar kita dapat memahami isi
keseluruhan ujarannya itu.
8. Memberi Perhatian
Semu
“Kalau saja saya
terlihat menyimak, segala sesuatu beres!”, terkadang ada pribadi yang seperti
itu, berpura-pura menyimak tetapi sebenarnya pikirannya tidak berada di situ,
mengarahkan kedua matanya dengan tatapan tanpa kedipan ke arah pembicara
padahal ia sama sekali tidak memperhatikan atau tidak menyimak isi pembicaraan,
oleh karena itu perlu kesadaran dari diri sendiri berhenti untuk berpura-pura
menyimak dan mulai mengarahkan perhatian ke arah pembicara.
9. Menyerah pada
Gangguan
Banyak gangguan
yang datang baik dari sesuatu yang kita dengar maupun sesuatu yang kita lihat,
oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi, pemusatan pikiran dan usahakan agar
perhatian kita tetap pada hal-hal, ide-ide, dan gagasan-gagasan yang
dikemukakan oleh pembicara.
10. Menyimak dengan
Kertas dan Pensil di Tangan
Terkadang kita
mencoba membuat kerangka yang telah diutarakan oleh pembicara, dan menjadi
rangkuman yang berupa tanda-tanda, symbol-simbol dan angka-angka sehingga kita
lupa bahwa dengan begitu sebenarnya kita hanya “setengah menyimak”, tentu saja
tidak akan memberi hasil yang memuaskan.
Oleh karena itu sebaiknya letakkan
pensil, pusatkan daya dan pikiran pada kegiatan menyimaksecara serius, atau
simaklah terlebih dahulu dengan baik sesudah itu ditulis atau dicatat dalam
beberapa kata saja, pergunakanlah kata kunci dalam catatan, karena panjang
catatan tidak menjamin mutu catatan. Mencatat harus dilakukan dengan penuh
perhatian dan pemahaman sedangkan merekam dapat dilakukan tanpa pengertian dan
pemahaman. Mencatat bersifat selektif dan kritis, merekam bersifat mekanis dan
reseptif penuh.
K. MENGAPA ORANG TIDAK
MENYIMAK ?
Ada berapa sebab membuat orang
tidak menyimak, antara lain:
1.Orang
berada dalam keadaan capek.orang yang capek biasanya malas menyimak.kalaupun dipaksakan jiuga,dia
hanya menyimak setengah-setengah saja,seperti kata peribahasa orang-orang tua :
hanya didengaar,tetapi tidak didengarkan,memang didengar tetapi tidak
disimak,masuk dari telinga kanan keluar dari telinga kiri.
2.Orang
berada dalam keadaan tergesa-gesa.orang yang berada dalam keadaan
tergesa-gesa pun tidak akan dapat menyimak dengan baik.ketergesa-gesaan,secara
eksplisit,menyatakan ketidaktenangan.
3.
Orang berada dalam keadaan bingung,pikiran sedang kacau.pada saat
pikiran sedang bingung,sulitlah kita dapat menyimak dengan baik.
4.Orang yang dapat dibingungkan
oleh faktor-faktor lain :
a.Ucapan-ucapan yang munafik
b.Penyimak
dijejali dengan pesan bernada memerintah ataupun berbau slogan politik
c.Banyak perintah birokratis
d.Cenderung menjauhkan diri dari
prasangka-prasangka
Golongan orang
yang banyak menyimak pada diri sendiri sehingga tidak memiliki waktu
mendengarkan atau menyimak orang lain:
1.Tipe
bunga karang (tipe penyerap).orang yang termasuk kedalam tipe ini memang
tampaknya menyerap kata-kata dari pembicara,tetapi sayang tidak mencernakanya
lebih lanjut,tidak menyelami dan memahami maknanya.
2.Tipe
orang berdikari (menolak untuk menyimak).karena dia tahu pasti bahwa dia
lebih tahu dari orang yang berbicara itu.
3.Tipe
seniman ingatan (menolak untuk menyimak secara sadar).dia ‘’megingat “
data-data yang dikutip selama percakapan beberapa waktu yang lalu.
4.Tipe
orang yang tergoda bukan oleh pribadi tertentu (mendapat informasi dari media).orang
yang termasuk tipe ini selalu menghindari diri dari kontak pribadi secara
langsung.jadi,dtidak mau menyimak orang lain.dia memperoleh informasi dari
buku,radio,televisi,dll.jarang sekali menyimak dari pembicaraan muka demi muka
atau dari komunikasi tatap muka.
5.Tipe
orang yang menyukai bunyi alamiah (kicau burung serta keriuhan kota
merupakan musik bagi perangkat penerima sensitifnya tidak mau mendengar ocehan
pembicara)
6.Tipe
Estetikus luar biasa (mendengar atau menyimak musik bukan untuk kesenangan
atau kenikmatan)
7.Tipe
siap tempur (sibuk dengan memikirkan jawaban-jawaban yang akan diajukan,
sehingga tidak ada waktu untuk menyimak)
L. PERILAKU JELEK DALAM
MENYIMAK
Secara garis
besar, perilaku-perilaku yang termasuk jelek atau tidak baik dalam praktik
menyimak, sebagai berikut :
1.Tidak mau menerima keanehan
pembicara
Pembicara
mempunyai cara dan gaya pribadi dalam penampilannya, akibatnya penyimak merasa
jengkel dan tidak mau menerima keanehan pembicara sehingga tidak memiliki minat
dan perhatian untuk menyimak.
2.Tidak mau memperbaiki sikap
Tubuh penyimak
ada di ruang yang sama dengan pembicara namun pikiran dan angannya terbang
mengembara ke tempat lain, akibatnya ia tidak memiliki minta untuk menyimak
ujaran pembicara.
3.Tidak mau memperbaiki
lingkungan
Tidak adanya
upaya penyimak untuk pindah duduk ketika dirinya merasa terganggu duduk di
tempat duduknya sekarang yang bising atau tempat orang keluar masuk.
4.Tidak dapat menahan diri
Berusaha
mengajukan pertanyaan dan tanggapan sebelum pembicaraan belum selesai dan belum
diketahui ujung pangkalnya.
5.Tidak mau meningkatkan
pembuatan catatan
Mencatat semua
ucapan pembicara sebanyak mungkin tanpa menghiraukan ide, gagasan yang perlu
dicatat.
6.Tidak tahu dan tidak mau
menyaring tujuan khusus
Tidak adanya
ketekunan dan tidak adanya perhatian yang terarah, sehingga tujuan menyimak
menjadi tidak tentu arah, duduk menjadi tidak tenang, gelisah dan pembicara
tidak disimak lagi.
7.Tidak memanfaatkan waktu
secara tepat guna
Ketika menyimak
ada yang tertidur dan mengantuk padahal menyimak menuntut kesiapsiagaan
mementik butir-butir penting, ide-ide berharga dari seorang pembicara.
8.Tidak dapat menyimak secara
rasional
Menyimak dengan
emosional tanpa melibatkan akal dan pikirannya dalam menerima simakan dari
ujaran pembicara.
9.Tidak mau berlatih menyimak
hal-hal yang rumit
Tidak mau
menyimak hal-hal yang rumit sehingga tidak memahami keseluruhan isi pembicaraan
yang dikemukakan oleh pembicara.
M. KESALAH PAHAMAN
Berikut kesalahpahaman yang
berkaitan dengan perilaku menyimak :
1. Anggapan bahwa semua perilaku
menyimak itu sama saja
Jika kita
memeriksa perilaku sendiri dalam satu hari saja, kita akan melihat dengan jelas
bahwa perilaku menyimak berubah-ubah secara dramatis dari satu situasi ke
situasi lainnya, dari satu pribadi ke pribadi lainnya, karena situasi dan
kondisi mengatur perubahan perilaku menyimak seseorang.
2. Anggapan bahwa mendengar dan
menyimak sama saja
Mendengar dan
menyimak mempunyai makna yang berbeda, mendengar yaitu suatu proses psikologis
ketika gelombang-gelombang bunyi ditransformasikan menjadi impuls-impuls atau
gerak hati saraf pendengaran, yang pada gilirannya akan berjalan melalui system
saraf balik di dalam pengawasan kemauan maupun luar pengawasan kemauan,
sedangkan menyimak adalah suatu operasi psikologis yang rumit yang merupakan
sarana untuk merasakan butir-butir atau bagian-bagian lambang dan tanda yang
telah disandikan oleh system saraf pusat dan system saraf otomatis yang diubah
menjadi pesan-pesan yang dapat dipahami.
3.Anggapan bahwa menyimak tidak
dapat dikembangkan atau ditingkatkan.
Sejumlah
pragramkomersial yang terdapat pada wilayah pengembangan menyimak menyatakan
bahwa para penggembleng usaha atau bisnis itu merasakan sebaliknya.
4. Anggapan bahwa hanya sedikit
waktu yang diperlukan buat menyimak
Hampir setengah
waktu berkomunikasi diperuntukkan untuk menyimak, jadi tidak benar bahwa untuk
kegiatan menyimak hanya diperlukan waktu sedikit saja (Mc Cabe & Bender,
1981: 91)
N. ANEKA PERMASALAHAN
MENYIMAK
Banyak
permasalahan yang mungkin kita temui yang harus dihadapi dalam kegiatan
menyimak.salah satu cara untuk meningkatkan suatu kegiatan menyimak itu ialah
menilai perilaku kita sendiri ketika menyimak supaya dapat menentukan apakah
kita mengunakan kebiasaan – kebiasaan yang mungki mengganggung kegiatan
menyimak sehingga tidak tepat guna lagi.
Di antara sekian
banyak masalah yang harus kita selesaikan itu,adalah sebagai berikut ini.
1.Masalah pertama : Memprasangkai
Pembicara
Lebih memusatkan
perhatian pada gaya dan cara penampilan pembicara ketimbang pesan yang hendak
disampaikannya.
2.Masalah kedua : Berpura-pura
Menaruh Perhatian
Terkadang orang
berpura-pura menyimak dengan serius dengan menatap pembicara dengan kedua
matanya tetapi sebenarnya perhatiannya bukan tertuju kepada pembicara,
pikirannya terbang melayang mengembara ke tempat lain.
3.Masalah ketiga : Kebingungan
Gangguan bisa datang
dari suara luar dan di dalam ruangan dapat mengganggu konsentrasi kita, semua
itu dapat membuat kita bingung, sehingga dapat menjauhkan kita dari ide-ide
pembicara.
4.Masalah keempat : Pertimbangan
yang Prematur
Ketika pembicara belum
selesai berbicara, terkadang kita sudah mengambil pertimbangan.
5.Masalah kelima : Salah Membuat
Catatan
Mencoba menulis terlalu
banyak ataupun mencoba menyelesaikan ide-ide pembicara dengan suatu pola yang
telah dirancang sebelumnya dapat mengurangi keefisienan menyimak.
6.Masalah keenam : Hanya Menyimak
Fakta-fakta
Berbagai telaah
menunjukkan bahwa menyimak demi fakta, bukan demi ide atau gagasan, pasti
mengurangi ketepatgunaan atau keefisienan kegiatan menyimak.
7.Masalah ketujuh : Melamun
Karena otak manusia sanggup
memproses informasi lebih cepat daripada kecepatan berbicara yang dilakukan
oleh banyak pembicara, sehingga masih banyak waktu untuk memikirkan hal-hal
lain di luar topik yang disajikan oleh pembicara atau penceramah, penyimak pun
menjadi melamun, sehingga mengakibatkan penyimak kehilangan kontuinitas ide-ide
pembicara.
8.Masalah kedelapan : Bereaksi
Secara Emosional
Kata-kata, gaya, cara
penampilan pembicara dapat saja mengundang emosi, sehingga kita tidak menyimak
lagi secara rasional, kegagalan menguasai emosi akan mengurangi mutu
penyimakan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kegiatan
menyimak tidak hanya perlu dipahami pengertiannya saja namun juga banyak faktor
yang mendukung kegiatan menyimak menjadi efektif dan kritis yaitu salah satunya
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, Kebiasaan
Jelek Menyimak, Mengapa Orang Tidak Menyimak, Perilaku Penyimak yang Jelek,
Kesalahpahaman dalam Menyimak dan Aneka
Masalah dalam Menyimak, ketika kita sudah mengerti dan memahami faktor-faktor
tersebut maka kita bisa menjadi penyimak yang kritis yang tidak hanya
mendengarkan saja namun bisa meniru serta mempraktekkan materi/ bahan yang
telah disimak.
B.SARAN
Dari makalah
faktor-faktor menyimak di atas, penulis berharap :
a.Mahasiswa
bisa mengetahui berbagai faktor yang dapat memengaruhi kegiatan menyimak
b.Mahasiswa bisa mengetahui
kebiasaan jelek dalam menyimak
c.Mahasiswa bisa mengetahui mengapa
orang tidak menyimak
d.Mahasiswa bisa mengetahui apa
saja perilaku penyimak yang jelek
e.Mahasiswa bisa mengetahui mengapa
bisa terjadi salah paham dalam menyimak
f. Mahasiswa bisa mengetahui aneka
masalah dalam menyimak
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry G. 2008. Menyimak.
Bandung: Angkasa
http://anancasa.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-keberhasilan-menyimak.html
remajasampit.blogspot.com/.../faktor-yang-mempengaruhi-menyimak.html
Semoga bermanfaat untuk kita semua,,,,,,,,selamat mencoba sobb ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar